Jumat, 30 Desember 2011

Renungan Dakwah IV





Kepada kalian yang sedang menanti hadirnya belahan jiwa…

Masih perlukah romantisme di saat nasib umat sedang berada di ujung tombak?

Masih perlukah gejolak asmara tumbuh dan bersemi di jiwa?

Membuat otak sibuk memikirkannya, 

membuat setiap lisan tak henti menyebut namanya, 

membuat setiap hati tak tenang, resah, dan gelisah menunggu hadirnya.

Masih perlukah virus merah jambu menjangkiti rongga-rongga hatimu? 

Melemahkan sendi-sendimu, menggoyahkan benteng pertahananmu, merapuhkan tekadmu, menenggelamkanmu dalam samudera cinta mengharu biru.

Masih perlukah semua perasaan itu kau pelihara, kau tanam, kau pupuk, kau siram, dan kau biarkan tumbuh subur dalam hatimu?



Wahai aktivis dakwah, sungguh perasaan itu fitrah! 

Kau pun sering berdalih bahwa itu adalah anugerah. 

Sesuatu yang tak bisa dinafikan keberadaanya, tak bisa dielakkan kehadirannya.

Cinta memang datang tanpa diundang.

Cinta memang tak mampu untuk memilih, kepada siapa dia ingin hinggap dan bersemi.

Dia bisa menghuni hati siapaun juga, tak terkecuali aktivis dakwah! Sekali lagi, cinta itu fitrah!

Namun wahai ikhwah yang mewarisi tongkat estafeta dakwah, bisa jadi perasaanmu itu menghalangimu untuk mengoptimalkan kerja dakwahmu.

Bisa jadi perasaanmu itu mengganggu aktivitas muliamu.

Bisa jadi perasaanmu itu mengusik hatimu untuk mundur dari jalan dakwah yang kau tempuh.

Bisa jadi perasaanmu itu membelenggumu dalam cinta semu.

Dan yang terparah, bisa jadi perasaanmu itu menggeser posisi Rabbmu dalam tangga cintamu.



Tanpa kau sadari!

Yang kau ingat hanya dia!

Yang terbayang adalah wajahnya.

Yang kau pikirkan kala dia menjadi partner dakwahmu seumur hidup, membangun pernikahan haroki, menemanimu membina keluarga dakwah dan menjadikannya abi/ummi dari jundi-jundi rabbani…
ah indahnya!

Yang ada di sholatmu, dia.

Yang ada di tilawahmu, dia.

Yang ada di bacaan ma’tsuratmu, dia. Yang ada di benakmu, dia.

Yang ada di aktivitasmu, dia. Hanya ada dia, dia, dia, dan dia!




Benarkah itu wahai saudaraku?

Mari kita jawab dengan serentak....naudzubillahi min dzaalik!

Ke mana cinta ALLAH dan RasulNya kau tempatkan?

Di mana dakwah dan jihad kau posisikan?

Astaghfirullahal 'adziim...
.................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar