Jumat, 30 Desember 2011

Renungan Dakwah III






Akhi wa Ukhti ....

Di mana antum berada saat saudara-saudara antum di belahan bumi yang lain sedang megangkat senjata, menghadang tank-tank zionis, melempar bom dan batu kerikil di medan intifadhah?

Di mana antum saat mereka berburu syahid? 

Yang mereka pertaruhkan adalah nyawa, akhi! Nyawa, ukhti! NYAWA!

Jika darah tak mampu antum alirkan, maka di mana saat saudara-saudara antum sedang bermandi peluh menyiapkan kegiatan-kegiatan dakwah, acara-acara syiar Islam, daurah, bakti sosial, dan seabrek agenda-agenda dakwah yang lain.

Di mana antum saat yang lain sedang membuat publikasi, mendesain dekorasi, menyediakan konsumsi, atau menyebar proposal, mencari dana ke sana ke mari?

Semua demi kelancaran acara. Demi syiar Islam! 

Agar dakwah terus menggaung di berbagai penjuru. 

Agar Islam tetap berdetak di jantung masyarakat. 

Masyarakat yang kini telah hilang jati dirinya sebagai hamba ALLAH. 

Masyarakat yang kini malu mengaku sebagai Muslim. 

Masyarakat yang kini phobi dengan syari'at Islam. 

Ya, masyarakat itu kini ada di sekeliling kita. 

Mereka hadir di tengah-tengah kita. Mereka adalah objek dakwah kita!



Wahai yang masih memiliki hati tempat bersemayamnya iman, 

apakah ia tidak lagi bergetar kala ayat-ayatNya diperdengarkan?

Apakah ia tak lagi geram ketika melihat kemungkaran terjadi di hadapannya?

Wahai yang memiliki mata yang dengannya antum bias melihat indah dunia, 

apakah ia tak lagi menangis saat dikabarkan tentang azab, ancaman, dan siksaan?

Apakah ia tak lagi meneteskan cairan hangatnya ketika bangun di tengah malam dalam sujud-sujud panjang?

Apakah ia tak lagi mengalirkan butiran-butiran beningnya ketika melihat saudaranya yang seaqidah didzolimi, dirampas hak-haknya, dilecehkan dan di aniaya, bahkan dibunuh karena mempertahankan diennya?

Ke mana kalian wahai aktivis dakwah?

Di mana kini antum berada?

Sedang bersantai ria di kamar sambil mendengar nasyid kesukaan?

Terbuai di atas kasur dengan bantal empuk dan selimut tebal?

Bersenda gurau bersama kawan-kawan?

Membaca novel-novel picisan?

Atau…sedang melamun memikirkan sang pujaan?
 .......................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar