Jumat, 30 Desember 2011

Renungan Dakwah II






Duhai para pecinta ALLAH

Duhai yang meneladani Muhammad Rasulullah

Duhai yang menjadikan Al-Quran sebagai pedomannya

Duhai yang berjihad di jalanNya dengan sebenar-benarnya jihad

Duhai yang memburu syahid sebagai cita-cita tertingginya

Dakwah telah memanggilmu!

Umat menunggu pencerahan darimu!

Letih sudah mata ini menyaksikan kemaksiatan merajalela.

Lelah sudah kaki melangkah, karena setiap jengkal yang dipijak, bumi merasa terdzolimi oleh manusia-manusia tak beradab.

Lunglai tubuh ini ketika mendapati hukum-hukum Allah diganti dengan hukum-hukum makhluk yang hanya menebar kerusakan.

Perih hati ini ketika menemukan thoghut-thoghut bersarang di dalamnya.

Menangis batin ini menyaksikan saudara-saudara seiman, seislam, dan seaqidah saling caci, saling menyalahkan, saling bermusuhan. Lalu ke mana perginya ukhuwah?

Apakah ukhuwah hanya berlaku pada segolongan atau sekelompok umat yang bernaung dalam satu jama'ah?



Wahai yang mengaku diri aktivis haroki,


Sudah benarkah aktivitas yang antum jalani dalam menyeru manusia ke jalan ALLAH?

Serulah dirimu sebelum kau menyeru orang lain.

Sudahkah ghiroh yang kau miliki kau poles dengan ilmu yang shohih? Karena semangat saja belum cukup! Teruslah tholabul ilmu..

Sudah efektifkah syuro-syuro antum?

Apa yang ada dalam syuro hanya obrolan sia-sia yang mengundang tawa?

Senda gurau tak bermakna?

Tak ada lagi kesungguhan dan fokus menyelesaikan masalah?

Terlalu banyak basa-basi dan kata-kata tak berarti?

Bagaimana cara antum merumuskan, mengatur strategi jitu, menyusun konsep, menetapkan target, men-SWOT, dan lain sebagainya, sudah syar'ikah?

Sudahkah antum pantau terus niatmu agar tetap lurus di awal, di tengah, sampai ke penghujungnya?

Di sini niat dan tujuan harus selalu di luruskan. Bukan demi keegoisan masing-masing individu atau jama'ah, tapi demi tegaknya Dienullah.



Lalu, bagaimana kenyataannya di lapangan?

Teknis yang telah antum usahakan bersama?

Apakah ada titik-titik noda di dalamnya?

Hijab yang semakin longgar,

virus merah jambu yang semakin menyebar, u

khuwah yang kian memudar, 

barisan yang terpencar.

Atau mungkin sms-sms taujih yang menyebar di kalangan ikhwan dan akhowat yang kemudian mengotori hati-hati mereka, menodai niat tulus mereka.

Dari kata-katanya, ada rasa kagum pada ghirohnya, salut pada keteguhannya, simpatik pada ke-haroki-annya, dan tersanjung pada perhatiannya. 

Benih-benih inilah yang akan tumbuh bersemi di hati dan mengefek pada amal sehari-hari.

Mungkin saja fenomena-fenomena itu yang mengurangi keberkahan dakwah sehingga ALLAH Azza wa Jalla belum mau menghadiahkan kemenangan itu pada kita! 

Karena di samping menyeru kepada kebenaran, tentara-tentara Allah itu juga menggandeng kemaksiatan, apapun bentuknya! 
..............................




Tidak ada komentar:

Posting Komentar